top of page

Naskah Drama Basa Sunda 7 Orang: Cinta Segitiga di Antara Teman Sekelas, Romantis dan Seru



Sebenarnya ini sebuah naskah sunda pendek yang pernah dibawakan seseorang, naskah drama yang berupa carita pendek atau carpon bahasa sunda tentang tukang sol sepatu ini bisa dikatakan lucu (bodor) dan bisa diperagakan lewat drama bahasa sunda di sekolahmu mungkin.




naskah drama basa sunda 7 orang | updated



Karna menurut saya ini ceritanya sangat menghibur, lucu, homoris pokoknya bisa mengundang tawa deh. So, gak ada salahnya kamu baca untuk sekedar hiburan mengisi waktu luang atau juga bisa dibawakan dalam pagelaran tugas drama bahasa sunda disekolah, dan berikut adalah cerita selengkapnya.


Nah, mungkin itu saja untuk cerita sebuah naskah drama singkat yang cukup pendek dengan judul mang supri tukang sol sepatu, yang mengangkat cerita pendek dengan jenis humor artau bodor.


Nah, artikel ini akan menjelaskan tentang seluk beluk drama secara mendalam, mulai dari pengertian, ciri, unsur, struktur, kaidah kebahasaan, jenis, dan tentunya contoh naskah drama. Materi tentang drama sebenarnya sudah pernah dibahas dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas 11. Yuk, simak artikel berikut ini untuk memahami lebih dalam tentang pengertian drama, dan lainnya.


Dalam arti yang luas, teks drama pada dasarnya merupakan bagian dari bentuk karya sastra berisi cerita tentang kehidupan yang dipamerkan atau ditunjukkan dalam bentuk tindakan atau perbuatan. Sementara itu, drama sendiri biasanya diperankan oleh seseorang yang disebut aktor atau aktris. Dalam melakukan pementasan drama, aktor dan aktris ini akan membuat gerakan dan dialog sesuai dengan teks drama untuk dipertontonkan kepada banyak orang.


Bagian kedua dari struktur teks drama yaitu dialog. Dialog dapat didefinisikan sebagai sebuah percakapan atau pembicaraan antara dua orang atau lebih. Dalam struktur teks drama, dialog menjadi unsur yang memiliki peran yang sangat penting. Hal itu dikarenakan sebuah pementasan drama dibangun dengan menggunakan setiap dialog antar tokohnya.


FDBS rutin dilaksanakan setiap tahun sejak 1990 hingga sekarang. FDBS merupakan festival yang diselenggarakan dengan tujuan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melestarikan bahasa, seni, dan budaya sunda. FDBS tahun ini diikuti oleh 63 peserta dari Jawa Barat dan 1 peserta dari Kalimantan. Ada tujuh naskah yang dipentaskan dalam FDBS ke-17 tahun 2016 ini yaitu Dayeuh Simpe karya Lugiena De, Jam Hiji Dua Puluh Salapan Menit karya Ayi G. Sasmita, Kalangkang karya Nunu Nazaruddin Azhar, Manusa Jero Botol saduran bebas Rosyid E. Abby dari Naskah Manusia Dalam Botol karya Yusep Muldiyana, Mojang Dua Rebuan karya Dadan Sutisna, Nu Garering karya Dhipa Galuh Purba, dan Polbakik karya Arthur S. Nalan.


Http://carapedia.com/drama kumpulan.html. Percakapan naskah drama bahasa jawa 4 orang. Naskah drama musikal komedi singkat. Naskah drama bahasa sunda 6 orang singkat. Kumpulan judul drama. Contoh naskah drama musikal komedi. Drama tentang persahabatan.


Bagi para pemula, membuat naskah drama dengan jumlah penokohan dan tema tertentu seringkali menjadi salah satu hal yang cukup sulit untuk dilakukan. Maka dari itu, membaca beberapa dari contoh naskah drama 5 orang bisa membantu untuk memberikan inspirasi atau ide agar bermunculan.


Saat mendapatkan materi bahasa Indonesia, terkadang guru akan memberikan kamu tugas untuk membentuk kelompok dari beberapa orang. Setelah itu, kamu akan diminta untuk mencari naskah drama dan nantinya dipraktekkan di depan kelas.


Mencari naskah drama dengan jumlah penokohan tertentu bisa menjadi sebuah hal yang cukup sulit untuk bisa kamu temukan. Maka dari itu, kali ini akan diberikan pembahasan mengenai beberapa contoh naskah drama 5 orang yang bisa kamu gunakan.


Agar lebih sesuai dengan penampilan yang diinginkan oleh kelompokmu, kamu juga bisa mengubah nama penokohan. Berikut ini terdapat beberapa contoh naskah drama yang dapat kamu mainkan dengan empat orang temanmu yang lainnya.


Nah, itu tadi merupakan kumpulan dari beberapa contoh naskah drama 5 orang dengan berbagai tema. Kamu bisa memilih untuk membuat sendiri naskah sesuai dengan tema yang kamu inginkan dengan mengambil inspirasi berdasarkan seperti yang di atas.


Hidayat Suryalaga adalah salah seorang budayawan Sunda dan akademisi.[1] Radén Hidayat Suryalaga lahir di Banjarsari, Ciamis, 16 Januari 1941.[2] Selain seorang budayawan, Abah Surya juga adalah seorang guru dan penulis bahasa Sunda.[1] Kontribusi beliau adalah mengakomodir keislaman dengan nilai-nilai budaya Sunda. Salah satunya dengan mengadakan majelis malem reboan. Majelis ini adalah kelompok pengajian untuk mempublikasikan karya Nur Hidayah kepada khalayak yang berkaitan dengan tatacara pembacaan sekaligus penghayatan terhadap Al-Quran menggunakan bahasa Sunda. Adapun rangkaian acaranya, pertama ahli tilawah membacakan ayat Al-Quran tertentu. Kemudian dibacakan Nur Hidayah Saritilawah Basa Sunda dengan iringan petikan alat musik kecapi. Setelah itu, ahli tafsir mulai menjelaskan maksud ayat dan apabila diperlukan Abah Surya akan menambahkan keterangan dari sudut pandang nilai kesundaan.[1]


Abah Surya produktif menghasilkan beberapa karya fiksi terutama naskah drama Sunda yang berjumlah 36 judul. Semua naskah drama yag dibuat telah ditampilkan oleh Téater Sunda Kiwari yang didirikan oleh beliau kira-kira tahun 1970-an. Selain drama, ia juga menulis naskah gending karesmen, guguritan, dan sajak. Selain itu, Abah Surya menulis materi buku ajar untuk SMP. Ada juga sebuah buku yang berisi bahan ajar seperti Etika dan Sopan Santun (1994), Wulang Krama (5 jilid, 1994), Gending Karesmen & Dramaturgi (1995), Kiat MC Upacara Adat Sunda (1996), Rinéka Budaya Sunda I (1997), dan Wawacan Lutung Kasarung (1984). Abah Surya juga menghasilkan karya-karya keislaman melalui yayasan Nur Hidayah dan banyak karya lain juga dimuat dalam Majalah Kalawarta, Kujang, dan Manglé. Salah satu karya fenomenalnya adalah Saritilawah Al-Quran Bahasa Sunda dalam bentuk Pupuh (1981-1998). Buku ini berisi terjemah puitis Sunda Al-Quran 30 juz dengan penulisan kaidah pupuh, yaitu bentuk puisi Sunda buhun (lama) dengan aturan yang sangat ketat. Ini menunjukan kepakaran beliau, selain harus memikirkan aturan baku pupuh, beliau juga harus menemukan makna yang sepadan antara bahasa Al-Quran dengan bahasa Sunda. Hal itu dilakukan selama 18 tahun (1980-1998), Hidayat Suryalaga menghabiskan waktu menekuni setiap jengkal ayat dan makna Al-Quran demi menyelesaikan karya Nur Hidayah.[4]


Kasundaan Rawayan Jati memiliki tujuan mencari dan memahami konsep pandangan hidup manusia Sunda, yaitu mulih ka jati mulang ka asal, congo nyusup dina puhu atau dalam terminologi Islam inalillahi wa ina ilaihi raji'un. Dengan berlandaskan pandangan Islam, konsep ini dekat dengan alur teologi agama Islam dan pendekatan moral, mengingat mayoritas orang Sunda adalah Muslim.[7] Agama Islam memiliki peran sebagai lokomotif peradaban manusia yang bermartabat untuk mempersiapkan innalilahi wa inna ilaihi raji'un, yang masuk ke dalam kesadaran religi setiap insan dalam mencapai rawayan jati dirinya sendiri. Adapun rantai kaitan kesadaran itu adalah akhlak muslim yang mulia. Metode bersosialisasi yang nyunda, ada tiga aspek yaitu silih asih atau silaturahmi yang bersih dan suci, silih asah atau selalu ingin mencerdaskan akal pikir lahir maupun batin, dan silih asuh atau sadar tempat diri seharusnya, proporsional dan profesional.[7] Indikator keberhasilan tersebut adalah manusia Sunda anu cageur, bageur, bener, pinter, wanter, teger, pangger, singer, cangker.[7] 2ff7e9595c


 
 
 

Recent Posts

See All

תגובות


bottom of page